widgeo.net

Senin, 06 Januari 2014

Cara Mudah dan Cepat untuk Belajar

Selasa, 29 Oktober 2013

Biografi Walt Disney

Kehidupan Walt Disney dapat diringkas dalam pedoman yang diikuti oleh semua orang kaya. Barang siapa ingin suskes, harus bekerja berat, pantang menyerah, dan lebih mengikuti kegandrungan. Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya, Flora Call, adalah wanita Jerman, sedangkan ayahnya, Elias Disney, seorang keturunan Irlandia Kanada. Namun ada satu gagasan yang selalu mengusik pikiran Walt Disney gagasan bekerja sendiri terutama karena ia telah mendengar bahwa sebagian karyawan akan tidak diperlukan bila musim sibuk berlalu.

Ia gembira dengan prospek itu karena dua hal. Pertama, ia ingin berdiri sendiri, dan kedua, ia sangat ingin melakukan sesuatu yang baru dan orisinil, tidak hanya memenuhi keinginan bos dan para pelanggan. Disney, bersama dengan seorang teman, Ube Iwerks, mendirikan agen seni periklanannya yang pertama. Pelanggannya yang pertama adalah suatu rangkaian restoran. Disney dan temannya berhasil membuat kesepakatan dengan restoran untuk membangun bengkel kerjanya di bangunan restoran baru itu tanpa membayar sedikit pun. Sebagai imbalan, mereka harus membuat poster-poster iklan untuk restoran itu.

Di samping bekerja untuk memenuhi kontrak ini, mereka bebas untuk mengerjakan proyek lain. Untuk menarik pelanggan, Walt merancang suatu rencana khusus. Ia akan pergi ke suatu toko atau perusahaan dan mencari tahu apakah mereka mempunyai suatu bagian seni. Orang yang memegang pimpinan mungkin menjawab bahwa bagian itu tidak diperlukan. Lalu Walt akan menawarkan jasanya atas dasar freelance, hubungan lepas. Kalau perusahaan itu tidak mempunyai pekerjaan yang harus dikerjakannya, tidak apa-apa. Tetapi kapan pun ada pekerjaan semacam itu yang harus dikerjakan, Walt dan temannya siap memberikan jasanya. Dalam waktu singkat, cara kerja semacam itu memungkinkan Walt dan temannya menabung cukup banyak uang yang tak mungkin dikumpulkannya andaikan mereka bekerja pada satu perusahaan saja.

Bisnis ini tampak memberikan harapan besar, tetapi pada suatu hari Walt menemukan suatu iklan dalam koran yangmenyatakan bahwa Kansas City Film Ad Company memerlukan seorang kartunis. Ia menghadapi dilema: Apakah ia akan mempertahankan bisnisnya dengan Ube atau akan mencoba memenuhi impian sejak masa kanak-kanaknya untuk membuat animasi kartun? Sekali ia telah menguasai kemahiran baru, tak ada yang akan menghalangi dia memulai usahanya sendiri kembali.



Pertimbangan ini mendorong dia memberatkan menerima pekerjaan itu. Pada tahun 1920, Disney akhirnya memasuki dunia animasi kartun. Ia akan segera menciptakan sebuah nama bagi dirinya di bidang itu, dan tokoh-tokoh perannya akan menjadi populer di seluruh dunia.

KC Film Ac Company memegang tanggung jawab atas segala aspek iklan film dan tak berapa lama menyadari kemampuan kartunis muda ini. Tak lama sesudah mulai, Walt diberi tugas membuat poster seorang pria yang mengenakan topi menurut mode mutakhir. Walt menggambar poster itu, tetapi hidung orang itu digantikan dengan gambar bohlam! Ketika poster itu ditampilkan di layar, bos berseru: “akhirnya muncul sesuatu yang baru di tempat ini: Saya sudah bosan dengan wajah-wajah cantik ini.”

Keorisinilan dan visi Walt tentang barang-barang di sekelilingnya membuat beberapa teman dan atasan kurang senang. Mereka sebenarnya iri dan menganggap dia pengacau. Oleh sebab itu, mereka tidak mau membiarkan dia mencoba suatu teknik baru untk menyempurnakan kartun-kartunnya. Ia mempunyai gagasan cemerlang membuat beberapa lukisan dan seluloid, lalu memotretnya dan menumpuknya dan akhirnya memfilmkannya. Pimpinan tidak mau mendengar hal semacam itu. Mereka merasa bahwa cara kerja mereka yang lama sudah cukup memberikan hasil sampai saat itu. Mereka tidak melihat alasan untuk mengubah teknik-teknik mereka, karena dengan cara itu pun para pelanggan sudah puas. Walt Disney tahu bahwa dia benar. Setelah berbulan-bulan membujuk bosnya, Walt akhirnya diperbolehkan membawa pulang salah satu kamera perusahaan untuk melakukan beberapa percobaan. Sejak saat itu, Walt Disney tidak pernah lagi berpaling ke belakang.

Di sebuah garasi kosong yang sudah dirombak jadi studio, ia mulai membuat film-film animasi pendek dengan menggunakan teknik hasil rekaannya. Ia kemudian memperlihatkan hasilnya kepada seorang pemimpin bisokop terkenal. Orang itu sangat terkesan. Sketsa-sketsa dan teknik film Walt sangat berbeda dengan yang sudah-sudah. Film kartunnya yang pertama segera diputar di bioskop-bioskop.



Pada mulanya kartun-kartun ini dimaksudkan untuk menggantikan iklan-iklan agar penonton terus menikmati apa yang muncul di layar selama selang waktu. Walt menyebut film-film itu “Laugh-O-Grams.” Film-film kartun Walt disenangi penonton dan sejak itu di Kansas City Walt Disney tidak lagi diejek sebagai si orang muda eksentrik” tetapi disegani. Gajinya naik. Dalam waktu singkat Disney menjadi orang terkenal di kota itu.

Ia mengembalikan kamera yang dipinjamnya dan membeli kamera sendiri dengan uang simpanannya. Film-film kartun menjadi semakin populer. Walt Disney menyewa ruang kantor yang lebih luas untuk usaha kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan modal awal sebesar $15.000. Ia mempekerjakan beberapa magang dan seorang salesman untuk mempromosikan Laugh-O-Grams di New York City. Impiannya untuk mandiri menjadi kenyataan pada waktu ia baru berumur 20 tahun.

Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari KC Film untuk bekerja sendiri sepenuhnya. Tetapi sukses tidak terjadi dengan sendirinya. Biaya produksi tinggi dan sikap perfeksionis Walt Disney (yang membuat dia menanamkan kembali semua uang hasilnya untuk memperbaiki hasilnya), disamping pasaran yang sangat terbatas, segera mengakibatkan kebangkrutan.



Ini merupakan masa suram dalam hidupnya; ia telah beranggapan bahwa masa sulitnya akhirnya berlalu. Ia tidak beruang sedikitpun dan terpaksa tinggal di bengkel dengan makan dan tidur di sebuah bangku kecil, satu-satunya perabot yang dia miliki. Lebih jelek lagi, sekali seminggu ia harus pergi ke stasiun kereta api untuk mandi.

Akhirnya ia berhasil mendapatkan kontrak pembuatan kartun animasi untuk mendidik anak-anak pentingnya menyikat gigi. Pada suatu malam, dokter gigi yang memesan kartun ini datang menemuinya dan mengajak dia ke kantornya. “Tidak bisa,” jawab Disney. “Mengapa?” tanya dokter itu. “Karena saya tidak punya sepatu. Satu-satunya sepatuku ada di tempat tukang sepatu untuk direparasi, dan saya tidak punya uang untuk mengambilnya.”

Walaupun menghadapi keadaan yang serba menyusahkan. Walt Disney tidak putus asa. Ada sebuah gagasan di otaknya. Pada suatu malam bulan Juli 1923, dengan membawa semua uang di dalam saku baju setelan tuanya dari kain minyak berwarna abu-abu, pemuda kurus kering ini naik kereta api menuju

Hollywood. Ia bertekad kuat untuk menjadi orang penting dalam dunia perfilman.

Ketika tiba di Hollywood, Walt Disney hanyalah satu di antara banyak orang yang mengharapkan mewujudkan cita-citanya. Kakaknya Ray telah tinggal di California beberapa waktu lamanya, dan ia dengan senang hati mengundang adiknya tinggal di rumahnya. Walt mulai mengunjungi studio-studio film satu per satu. Ia bersedia bekerja apa saja asal ada hubunganya dengan berfilman.

Untuk maju dalam suatu bidang keahlian khusus, orang harus masuk ke dalamnya apa pun pengorbanannya. Disney segera menyadari betapa sulitnya masuk ke studio-studio film Hollywood. Banyak orang lain sebelum dia telah melamar kerja, tetapi ditolak. Walt Disney tidak menjadi patah semangat karenanya. Kalau ada orang lain yang berhasil masuk, mengapa ia tidak? Di matanya, ada dua macam orang: Mereka yang merasa kalah dan terlantar bila mereka tak dapat menemukan pekerjaan dan mereka yang dapat mencari penghasilan dengan cara apa pun dalam masa sulit. Disney selalu berusaha keras agar termasuk dalam golongan kedua.

Pengalaman mengajar dia bahwa orang harus sepenuhnya mengandalkan diri sendiri. Ia kembali ke papan gambar dengan kemauan keras untuk mencari tempat bagi dirinya. Ia menggambar film-film komik dengan maksud dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya menggunakan kembali pengalaman yang sudah diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-O-Grams. Ada seorang pemilik gedung bioskop yang begitu tertarik sehingga ia membeli berseri-seri film komik. Ia bahkan memesan rangkaian cerita Alice in Wonderland yang telah mulai dibuat oleh Walt Disney di Kansas. Kepada Disney ditawarkan uang $1.500. Jumlah sebesar itu jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Rangkaian seri Alice in Wonderland ini diputar berurutan sampai tiga tahun. Dengan hasil penjualannya Walt Disney bisa membeli rumah dan bahkan membangun studio filmnya sendiri. Sesudah film-film Alice in Wonderland, Walt ingin menciptakan sesuatu yang baru dan yang benar-benar orisinil. Maka lahirlah makhluk kecil cerdik yang disebutnya “Mickey Mouse”, nama yang diberikan oleh istri Disney, Lillian Bounds. Mickey Mouse dengan cepat menjadi bintang tenar di seluruh dunia, dan bahkan lebih terkenal daripada banyak bintang Hollywood. Walaupun demikian, pada mulanya para produser menyambut kedatangan Mickey dengan kurang bersemangat.

Kira-kira pada waktu itu, film berbicara mulai muncul dan orang mulai memboikot film bisu. Disney pun bereaksi. Dengan kelompok pembantunya, ia memperkenalkan suatu metode baru untuk mensikronkan suara dan animasi. Walt terus mencari teknik-teknik baru untuk memperbaiki kemahirannya. Ia menerapkan pula proses: “teknikolor” yang baru. Dengan teknik baru ini ia tidak perlu lagi menggunakan kombinasi dua warna. Dalam film Bambi, ia menggunakan 46 rona warna hijau untuk hutannya. Kartun berwarnanya yang pertama, Silly Symphony, membuat para penggemar film kegirangan.

Disney makin menyadari bahwa kalau ia mau terus berkarya dengan skala yang lebih besar, ia harus membangun suatu kelompok berotak cerdar, artinya ia harus mengelilingi dirinya dengan asisten-asisten orang pintar yang mampu menawarkan produk bermutu. Untuk memantapkan diri, kami tahu bahwa kami harus melatih sendiri para asisten.

Disney merasa bahwa para kartunis yang bekerja padanya terlalu sering menggunakan cara-cara tipu daya kuno. Ia tahu bahwa satu-satunya cara mengubah keadaan ini adalah dengan mengadakan kursus-kursus latihan bagi mereka. Tujuannya sederhana: memperbaiki mutu lukisan dan teknik animasi. Ketika perusahaannya terus bertambah besar, ia memutuskan pada tahun 1930 untuk mendirikan sekolahnya sendiri, tempat ia akan mengajarkan segala teknik animasi kartun kepada calon-calon kartunis. Sekolah itu segera mulai tampak seperti kebun binatang. Soalnya, untuk membuat tokoh-tokoh kartunnya lebih realistic Disney telah mengubah ruang kelasnya menjadi laboratorium biologi kehidupan nyata dengan berbagai binatang yang diamati oleh para siswa dalam aneka perilaku dan sikapnya selagi tidur, jaga, makan, dan lain-lain. Pengamatan ini akan membantu dia pula untuk membuat film-film dokumenter tentang keajaiban alam pada waktu yang akan datang. Pada tahun 1938, Disney memperkenalkan film animasi panjang tajuk karangannya yang pertama, Snow white. Untuk membuat film ini ia membutuhkan waktu dua tahun penuh kerja keras. Film tersebut merupakan salah satu karya besarnya.

Tidak lama sesudah itu, ia membangun studio film modern di Burbank, California. Di tempat itu ia akan mempekerjakan sebanyak 1.500 orang. Sampai di situ ia tampaknya telah mencapai apa yang diimpikannya. Setahap demi tahap ia menjadi apa yang diinginkannya dahulu. Saya hanya bekerja dengan baik kalau ada hambatanm yang harus kuatasi. Saya khawatir bila segala sesuatu berjalan dengan terlalu lancar karena saya takut terjadinya perubahan mendadak dalam situasi ini.



Setelah Perang Duinia II, Ray dan Walt Disney menerima beberapa kontrak dari ketentaraan untuk membuat film dokumenter dan poster perang. Begitu perang selesai, bisnis makin sibuk bagi Disney Studios, dan Walt semakin mencurahkan perhatiannya pada keahlian seninya. Ia sering bekerja sampai larut malam. Konon, ia sering membongkar-bongkar keranjang sampah kertasnya untuk melihat isinya. Pada keesokan harinya ia akan menyuruh aistennya untuk meneliti apa yang ditemukannya; katanya, potongan-potongan kertas ini sering kali mengandung gagasan besar. Pada masa itulah Walt Disney menciptakan kebanyakan film besarnya, antara lain Cinderella, Peter Pan dan Bambi.


Pada tahun 1950-an, impian fantasmagorik Walt Disney-Disneyland mulai berkembang. Pada waktu itu, semua temannya, terutama bankir-bankirnya, menyatakan bahwa proyek ini gila-gilaan. Sekali lagi, Disney akan menunjukkan bahwa impian manusia dapat menjadi kenyataan.

Gagasan menciptakan Disneyland muncul, ketika ia berjalan-jalan di taman dengan kedua putrinya, Sharon dan Diana. Ia membayangkan sebuah taman wisata sangat luas tempat anak-anak dapat bertemu dengan tokoh kartun yang mereka sayangi. Ketika Walt Disney akhirnya memutuskan untuk proyek tersebut, tidak ada seorang pun atau apa pun dapat mengubah keputusannya.

Disneyland akhirnya terwujud di Anaheim, California, pada tahun 1955. Hari itu hari besar bagi Walt Disney. Ia berkata: Andaikata saya mendengarkan saya sendiri, tamanku ini tidak akan selesai. Inilah, akhirnya, sesuatu yang dapat saya sempurnakan terus-menerus. Pada tahun 1985, Disneyland menyambut pengunjungnya yang ke-250 juta. Ketika Walt Disney meninggal pada tahun 1966, bioskop kehilangan salah seorang penciptanya yang paling besar. Dua prinsip penting telah memotivasi seluruh hidupnya: melakukan apa yang dia nikmati dan percaya akan gagasan-gagasannya. Tanpa prinsip-prinsip ini, ia tak akan pernah menjadi Walt Disney yang besar: penerima 900 tanda kehormatan, 32 Oscar, lima Emmy, dan lima doktor honoris causa, perintis sejarah animasi dan salah seorang manusia terkaya di dunia. Ia telah mewujudkan impian-impiannya jauh melebihi harapannya yang paling muluk.


Sabtu, 26 Oktober 2013

PERSAHABATAN


Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuanpenghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruismeselera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.

Nilai yang terdapat dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara konsisten:
·         kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain.
·         simpati dan empati.
·         kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran.
·         saling pengertian.
Seringkali ada anggapan bahwa sahabat sejati sanggup mengungkapkan perasaan-perasaan yang terdalam, yang mungkin tidak dapat diungkapkan, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka datang untuk menolong. Dibandingkan dengan hubungan pribadi, persahabatan dianggap lebih dekat daripada sekadar kenalan, meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda. Bagi banyak orang, persahabatan dan hubungan antar kenalan terdapat dalam kontinum yang sama.
Disiplin-disiplin utama yang mempelajari persahabatan adalah sosiologiantropologi dan zoologi. Berbagai teori tentang persahabatan telah dikemukakan, di antaranya adalah psikologi sosial,teori pertukaran sosialteori keadilandialektika relasional, dan tingkat keakraban.
Persahabatan itu sangat indah, tapi kadag juga sangat sangat membuat orang tersakiti. Sahabat yang baik adalah sahabat yang bisa mengerti perasaan sahabatnya sendiri dan mampu memahami apa yang dibutuhkan sahabatnya itu.
Kita tidak bisa hanya mengatakan “kamu mau nggak jadi sahabatku” lalu “iya” begitu. Persahabatan dimulai dari hati. Jika tidak dimulai dari hati, itu bukan persahabatan.

Zaman sekarang, teman sejati masih ada nggak ya ? Jika kamu belum pernah menemukan teman yang sangat kamu sukai, awalilah dengan menjadi seorang yang bisa disukai teman-temanmu... Caranya gimana tuh ?
Ini sebagian tips yang mungkin bisa kamu coba ;-)

1. Jadilah pendengar yang baik buat teman-temanmu
Jangan pernah sekalipun kamu bersikap menggurui.. Memberi nasihat boleh-boleh saja, tapi jangan melakukannya dengan cepat... Perlahan-lahan saja, namun pastikan temanmu itu mendengarkannya
2. Setiap orang memiliki pribadi yang unik dan khas 
Cobalah mengerti bagaimana karakter temanmu. Hormatilah pendapatnya. Walau kadang kita bisa saling berbeda pendapat dan keyakinan, namun pasti ada jalan tengah yang bisa ditempuh asal jangan tergesa-gesa memutuskannya..
3. Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan oleh teman dekatmu itu 
Jangan pernah sekali-kali kamu mengobral rahasia temanmu kepada orang lain. Saling jaga rahasia, anggap saja diantara kalian ada permainan yang hanya bisa dimainkan oleh kamu dan temanmu...
4. Berilah dukungan dan pujilah temanmu 
Kesampingkan kesalahan dan kelemahannya
5. Jangan pernah merasa iri kepada temanmu 
Kebahagiaannya adalah kebahagiaan milikmu juga. Ikutlah berbahagia atas keberhasilan temanmu
6. Dekat bukan berarti harus tergantung satu sama lain. Berikan pertolongan secukupnya 
Jagalah "jarak" yang wajar. Mundurlah sedikit bila kita merasa pertdmanan sudah terlampau dekat. Sebaliknya, mendekatlah kala kita merasa pertemanan sudah semakin renggang
7. Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan refreshing bersama 
Kembangkan sifat toleransi, fleksibilitas, asertive, empati dan belajar saling memahami
8. Jangan pernah ragu untuk minta maaf pada temanmu saat kamu melakukan sebuah kesalahan padanya 
Setelah itu berusahalah perbaiki kesalahanmu. Begitu pula sebaliknya, berikan maaf dan lupakan kesalahannya jika ia bersalah ....

Sahabat selalu ada untukmu, walaupun saat kamu sedang susah, sedih kecewa atau bingung. Sahabat selalu menemanimu dan membantumu keluar dari masalah yang kamu alami.
Sahabat sejati tidak akan membiarkanmu terus bersedih karena suatu masalah
Sahabat sejati tidak pernah membocorkan rahasiamu
Sahabat sejati tidak hanya datang saat kamu senang, tetapi juga saat kamu sedih
Sahabat sejati akan memahami perasaanmu selalu
Sahabat sejati tidak pernah meninggalkanmu sendirian
Sahabat sejati tidak memikirkan dirinya sendiri
Tetapi kita juga harus memikirkan batasan persahabatan, jangan sampai kamu memanfaatkan kebaikan sahabatmu sendiri.




Selasa, 15 Oktober 2013

PINK

Pink adalah warna hasil campuran merah dan putih, dan seringkali disebut sebagai merah muda. Namun lebih tepat jika dijelaskan sebagai warna merah yang memudar. Mengapa demikian? Alasannya adalah; karena pada ahli warna telah menemukan berbagai turunan spektrum warna pink ini.
Pink bukanlah nama warna yang diciptakan oleh William Shakespeare, dalam salah satu karyanya, seperti telah diyakini selama ini.
Jauh sebelum William Shakespeare berkarya, nama warna itu telah ditemukan pada abad ke-17, untuk menamai sejenis bunga berwarna unik dari genus Dianthus, yang bergradasi warna merah pudar, dan diberi nama Pinking shears.
Seiring perubahan zaman, warna pink kemudian "ditempeli" berbagai makna, bahkan menjadi simbol. Identik dengan perempuan
Pink sejak lama diasosiasikan dengan perempuan dan feminisme, bayi dan anak balita perempuan cenderung diberi pakaian dan aksesori berwarna pink.
Carrie, tokoh dalam serial Sex And The City lebih sering terlihat mengenakan busana berwarna pink, demikian juga Elle, tokoh dalam Legally Blonde. Keduanya adalah karakter perempuan yang lembut namun memiliki visi.
Pink dijadikan lambang gerakan memerangi kanker payudara sejak tahun 2000 (pink ribbon campaign)
Mewarnai ranah politik
Bangsa Inggris, menggunakan garis berwarna pink (yang ditegaskan dengan garis merah) untuk menandai batas-batas teritorial dan wilayah negara persemakmurannya.
Portugis menggunakan kata pink untuk merepresentasikan partai sosialis di negara itu.
Hot Pink
Kepopuleran pink yang lembut, tiba-tiba berganti menjadi pink mencorong, pada tahun 1920-an. Peristiwa itu dilatarbelakangi ulah Elsa Schiaparelli, seorang perancang mode dari Paris, yang memperkenalkan rancangan gaun  berwarna pink terang, dan menamakannya shocking pink.
Namun, ada hal yang tak terduga sehubungan penggunaan warna pink sebagai simbol. Masyarakat Jepang memilih untuk menggunakan istilah pink film untuk menggantikan istilah blue film yang sudah mendunia. Mengapa ya...?
Warna merah muda atau pink adalah warna yang paling banyak di sukai oleh kaum hawa. Pink adalah warna yang tenang, damai, pecinta-pecinta keindahan. 
Banyak sebagian orang yang mengirim kata-kata indah kepada kekasihnya khususnya di HARI VALENTINE dengan membawa warna yang berbau pink agar terlihat indah dan menarik. "Aku tidak akan melupakanmu" Biasanya dengan kata seperti ini kita akan melihat gambar perempuan yang sedang memegang mawar dengan baju berwarna pink.
Pink adalah kombinasi dari warna merah dan putih. Kualitas energi ditentukan oleh seberapa banyak warna merah hadir, putih adalah lambang kesempurnaan, kesucian. Sementara warna merah yang penuh energi melengkapi kesempurnaan. Pink menggabungkan kedua energi ini dalam nuansa keindahan yang dapat menetralkan gangguan dan kekerasan.
Banyak sebagian pria yang merasa enggan atau malu di depan temannya jika memakai baju berwarna pink dan bahkan akan menjadi tertawaan. Karena pink identik sekali dengan keindahan, kelembutan yang di miliki oleh kaum wanita. Dan bahkan ada beberapa penjara di Amerika membuat baju tahanan nya berwarna pink bergaris hitam. Dengan tujuan agar bisa meredakan prilaku agresif. 
Pink memberikan perasaan kepedulian, kelembutan, harga diri dan cinta kebersamaan. Bawalah warna pink dalam hidup anda  ketika anda mengiginkan perasaan tenang, damai , indah dan untuk menciptakan cinta dalam lingkungan orang terkasih anda.
Dear para Pemimpin muda masa depan, mari kita reflekksikan di Hari Valentine ini bukan hanya berpikir ikut-ikutan bahwa yang namanya Hari Kasih Sayang itu adalah waktu dengan si “DIA”, hanya bagi pacar atau sekumpulan teman2 hang out saja. Coba tengok siapa yang selama ini memberikan kasih sayang yg sejati, utuh dan tanpa balas..?? Orang Tuamu kan..!! Apa yang engkau mau berikan di saat special ini?? Mungkin orang tuamu sebenarnya sangat merindukan sebuah ungkapan “Mama atau Papa, Aku sayang sama kalian dan bangga sekali memiliki kalian..” Mari kita tingkatkan cinta kepedulian kita kepada mereka yang seharusnya menerima..janganlah di Hari Valentine ini, kamu hanya ikut-ikutan saja..tanpa ada makna!!


Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik, umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam didempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis kayu dengan senar yang terbuat dari nilon maupun baja. Beberapa gitar modern dibuat dari materialpolikarbonat. Secara umum, gitar terbagi atas 2 jenis: akustik dan elektrik.
Gitar akustik, dengan bagian badannya yang berlubang (hollow body), telah digunakan selama ribuan tahun. Terdapat tiga jenis utama gitar akustik modern: gitar akustik senar-nilon, gitar akustik senar-baja, dan gitar archtop. Gitar klasik umumnya dimainkan sebagai instrumen solo menggunakan teknik fingerpicking komprehensif.

Gitar elektrik, diperkenalkan pada tahun 1930an, bergantung pada penguat yang secara elektronik mampu memanipulasi bunyi gitar. Pada permulaan penggunaannya, gitar elektrik menggunakan badan berlubang (hollow body), namun kemudian penggunaan badan padat (solid body) dirasa lebih sesuai. Gitar elektrik terkenal luas sebagai instrumen utama pada berbagai genre musik seperti blues, country, reggae, jazz, metal, rock, dan berbagai bentuk musik pop.

Sejarah Gitar
Kata ‘gitar’ atau guitar dalam bahasa Inggris, pada mulanya diambil dari nama alat musik petik kuno di wilayah Persia pada kira-kira tahun 1500 SM yang dikenal sebagai citar atau sehtar. Alat musik ini kemudian berkembang menjadi berbagai macam model gitar kuno yang dikenal dengan istilah umum tanbur. Pada tahun 300 SM Tanbur Persia dikembangkan oleh bangsa Yunani dan enam abad kemudian oleh bangsa Romawi (Bellow, 1970:54-55). Pada tahun 476M alat musik ini dibawa oleh bangsa Romawi ke Spanyol dan bertransformasi menjadi: (1) guitarra Morisca yang berfungsi sebagai pembawa melodi, dan (2) Guitarra Latina untuk memainkan akor. Tiga abad kemudian bangsa Arab membawa semacam gitar gambus dengan sebutan al ud ke Spanyol (Summerfield, 1982:12). Berdasarkan konstruksi al ud Arab dan kedua model gitar dari Romawi tersebut, bangsa Spanyol kemudian membuat alat musiknya sendiri yang disebut vihuela. Sebagai hasilnya, vihuela menjadi populer di Spanyol sementara alat-alat musik pendahulunya sedikit demi sedikit ditinggalkan. Walaupun demikian al ud dibawa orang ke negara-negara Eropa Barat dan menyaingi popularitas vihuela di Spanyol. Di Eropa al ud disambut dengan baik dan berkembang menjadi berbagai model lute Eropa hingga kira-kira akhir abad ke-17. Sementara itu vihuela berkembang terus menjadi berbagai macam gitar selama berabad-abad hingga akhirnya menjadi gitar klasik yang digunakan pada saat ini.
Keaslian gitar tidak dapat dilihat dari keantikannya. Beberapa ahli merasa alat ini berasal dari benua Afrika, dimana banyak replika modern dalam bentuk kotak bulat seperti kulit kerang dengan Gut / benang benang sutera, di banyak daerah benua itu. Ahli lain menemukan alat ini dalam bentuk kaca di relief relief batu tua di zaman Asia Tengah dan Asia Kuno. Bahan pemikiran lain juga timbul dengan ditemukannya vas vas Yunani Kuno yang bercorak. Greek Strings mungkin adalah alat pertama yang dikatagorikan sebagai gitar. Gitar modern kemungkinan berakar dari gitar Spanyol, tetapi berbagai jenis gitar seperti instrumen instrumen yang kita bisa saksikan dilukisan lukisan pada zaman Medieval dan Renaiassance yang banyak terdapat diseluruh Eropa.[1]
Gitar Akustik
Gitar akustik memiliki bagian badan yang berlubang (hollow body) dan dapat menghasilkan suara yang relatif cukup keras tanpa penguatan elektrik. Bunyi dari gitar akustik dihasilkan dari getaran senar yang mengalir antara tulang leher (nut) dengan jembatan (brigde) yang kemudian diperkuat oleh bagian badan gitar yang bertindak sebagai lubang resonansi.
Lubang resonansi pada umumnya berupa lubang berbentuk lingkaran terletak di tengah badan gitar. Tapi sesuai perkembangan jaman dan tuntutan estetika lubang resonansi tidak hanya berbentuk lingkaran, tapi juga bisa berupa kaligrafi seperti yang diperkenalkan oleh CC Guitar dengan Calligraphy Series yang mengambil karakter kanji (China, Japan).
Terdapat beberapa subkategori dari pengelompokan gitar akustik, diantaranya:
·         Gitar senar-nilon, termasuk gitar klasik dan gitar flamenco
·         Gitar senar-baja, termasuk gitar puncak-datar dan gitar folk
·         Gitar archtop
·         Gitar duabelas-senar
Pengelompokan gitar akustik juga memasukkan gitar akustik yang memiliki tingkatan jangkauan nada yang berbeda, seperti gitar bass akustik yang memiliki setem yang sama dengan gitar bass elektrik.
Gitar Elektrik
Gitar elektrik adalah gitar yang dirancang agar bunyi yang dihasilkan dapat diperkuat secara elektrik dan jika dimainkan tanpa penguatan tersebut akan menghasilkan suara yang relatif lemah. Komponen utama pada gitar elektrik adalah pickup. Pick up Elektromagnetik menangkap dan merubah getaran senar ke dalam bentuk sinyal, yang kemudian diteruskan ke pengeras suaramelelui medium kabel atau gelombang radio. Suara yang dihasilkan seringkali dimanipulasi sedemikian rupa menggunakan peralatan elektronik tambahan maupun distorsi alami dari tabung vakum di dalam pengeras suara. Terdapat dua jenis pickup magnetik, yaitu pickup kumparan tunggal (single coil) dan pickup kumparan ganda (double coil atau humbucker), dimana setiap pickup dapat diatur aktif atau pasif. Pickup pertama yang berhasil digunakan pada gitar dikembangkan oleh George Beauchamp pada 1931, diamana saat itu ia masih menggunakan badan gitar yang berlubang (hollow-body). Setelah Perang Dunia II, barulah gitar elektrik badan-padat (solid-body) dipopulerkan oleh Gibson yang bekerjasama dengan Les Paul, serta oleh Leo Fender yang bekerja secara independen.
Beberapa model gitar elektrik menggunakan pickup piezoelektrik, yang berfungsi sebagai transduser untuk menghasilkan suara yang relatif mirip dengan gitar akustik. Terdapat pula gitar yang mengkombinasikan pickup magnetik dan pickup piezoelektrik yang bernama hybrid guitars.[2]

Konstruksi Gitar
Tubuh gitar terdiri dari tiga bagian utama yaitu kepala, leher dan badan. Pada bagian kepala terdapat mesin penala dawai. Dawai gitar yang berjumlah enam utas masing-masing diikatkan pada enam buah pasak yang merupakan bagian dari mesin penala. Bagian leher terdapat di antara kepala dan badan. Bagian muka leher yang masuk hingga kira-kira seperempat papan muka dari badan gitar, merupakan papan jari yang memiliki 19 pembatas dari logam yang dikenal dengan sebutan fret. Fungsinya adalah untuk memproduksi tingkat ketinggian nada yang berbeda dengan jalan menempatkan jari-jari pada ruang-ruang di antara logam-logam fret. Bagian badan gitar berfungsi sebagai tabung resonator untuk memperbesar bunyi yang dihasilkan oleh getaran dawai. Papan muka pada badan gitar yang bahan kayunya lebih tipis dibanding papan belakang dan samping, disebut juga sebagai papan suara. Pada papan suara terdapat lobang suara untuk mengeluarkan hasil produksi bunyi. Pada dasarnya bunyi gitar dihasilkan oleh getaran dawai-dawai yang terentang di antara batang penyanggah dawai yang merupakan pembatas antara kepala dan leher (disebut nut) dengan gading pembatas (disebut bridge) pada pangkal pengikat dawai di atas papan suara (disebut base).


Rabu, 25 September 2013

Lego

Bermain bongkar pasang balok warna alias LEGO memang mengasyikkan. Permainan ini tidak mengenal batas usia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa senang bermain LEGO. Asyiknya, permainan ini bisa meningkatkan kreativitas karena bermain LEGO membutuhkan imajinasi dan daya pikir pemainnya. Model tertentu yang diinginkan pemain seperti gedung, hewan, kapal, maupun bentuk lainnya menjadi buah karya yang bisa memacu daya pikir otak.
Lego dimulai waktu Ole Kirk Christiansen membeli bengkel kayu di Billund, Denmark pada tahun 1916. Bengkel itu sebenarnya sudah beroperasi sejak tahun 1895. Suatu hari yang naas di tahun 1924, bengkel itu terbakar. Tanpa kenal menyerah, Kirk membangun kembali bengkelnya. Bengkel Kirk terus berkembang. Tapi namanya usaha, pasi ada surutnya. Itu juga terjadi pada Kirk, pelanggannya mulai berkurang, dan dia hanya mengerjakan proyek-proyek kecil aja. Lama kelamaan, Kirk mulai membuat miniatur produknya untuk membantu dalam hal desain. Nah, dari sinilah dia mulai mencoba membuat mainan.




Pada tahun 1932, Ole Kirk mulai memproduksi mainan seperti celengan, mobil-mobilan, dan rumah-rumahan. Sayangnya bisnis ini gak menguntungkan. Untungnya Kirk tetap membuat furnitur kayu yang pada awalnya memang menjadi sumber pencaharian dia. Yang paling mengunutngkan adalah ketika Kirk membuat mainan yo-yo, sayangnya bisnis ini juga runtuh tiba-tiba. Sisa yo-yo yang ada, digunakan untuk menjadi roda truk mainan buatannya.

Nama Lego sendiri bermula ketika Kirk mengadakan kontes pemilihan nama perusahaan ke anak buahnya. Ada dua pilihan nama, "Legio" (dengan implikasi dari "Legiun mainan") dan "Lego", kontraksi buatan sendiri dari frase Denmark, yang berarti "bermain dengan baik." Kemudian mereka menemukan bahwa "Lego" dapat secara bebas diartikan sebagai "saya mengumpulkan" atau "Aku merakit" dalam bahasa Latin. Akhirnya, nama Lego digunakan karena pengertiannya lebih universal.


Pada saat Perang Dunia ke 2, Denmark mulai mengenal plastik. Hillary Page, dari Kiddicraft Company, mengajukan paten untuk mainan kubus berongga yang bisa disusun dan dilepas satu sama lain. Mainan ini dikenal dengan nama Kiddicraft Selflocking Building Bricks. Pada tahun 1947, Ole Kirk dan anaknya Godtfred mulai membuat mainan yang hampir sama, tapi diberi namaLego Bricks.


Nah, di era modern ini Lego udah banyak dimodifikasi. Kreatifitas orang juga udah makin keren. Lego gak cuma dibentuk dari kubus kecil jadi kubus gede doang, bisa jadi rumah, atau istana.

Senin, 23 September 2013

The Little Match girl



Most terribly cold it was; it snowed, and was nearly quite dark, and evening-- the last evening of the year. In this cold and darkness there went along the street a poor little girl, bareheaded, and with naked feet. When she left home she had slippers on, it is true; but what was the good of that? They were very large slippers, which her mother had hitherto worn; so large were they; and the poor little thing lost them as she scuffled away across the street, because of two carriages that rolled by dreadfully fast.

One slipper was nowhere to be found; the other had been laid hold of by an urchin, and off he ran with it; he thought it would do capitally for a cradle when he some day or other should have children himself. So the little maiden walked on with her tiny naked feet, that were quite red and blue from cold. She carried a quantity of matches in an old apron, and she held a bundle of them in her hand. Nobody had bought anything of her the whole livelong day; no one had given her a single farthing.

She crept along trembling with cold and hunger--a very picture of sorrow, the poor little thing!

The flakes of snow covered her long fair hair, which fell in beautiful curls around her neck; but of that, of course, she never once now thought. From all the windows the candles were gleaming, and it smelt so deliciously of roast goose, for you know it was New Year's Eve; yes, of that she thought.

In a corner formed by two houses, of which one advanced more than the other, she seated herself down and cowered together. Her little feet she had drawn close up to her, but she grew colder and colder, and to go home she did not venture, for she had not sold any matches and could not bring a farthing of money: from her father she would certainly get blows, and at home it was cold too, for above her she had only the roof, through which the wind whistled, even though the largest cracks were stopped up with straw and rags.

Her little hands were almost numbed with cold. Oh! a match might afford her a world of comfort, if she only dared take a single one out of the bundle, draw it against the wall, and warm her fingers by it. She drew one out. "Rischt!" how it blazed, how it burnt! It was a warm, bright flame, like a candle, as she held her hands over it: it was a wonderful light. It seemed really to the little maiden as though she were sitting before a large iron stove, with burnished brass feet and a brass ornament at top. The fire burned with such blessed influence; it warmed so delightfully. The little girl had already stretched out her feet to warm them too; but--the small flame went out, the stove vanished: she had only the remains of the burnt-out match in her hand.

She rubbed another against the wall: it burned brightly, and where the light fell on the wall, there the wall became transparent like a veil, so that she could see into the room. On the table was spread a snow-white tablecloth; upon it was a splendid porcelain service, and the roast goose was steaming famously with its stuffing of apple and dried plums. And what was still more capital to behold was, the goose hopped down from the dish, reeled about on the floor with knife and fork in its breast, till it came up to the poor little girl; when--the match went out and nothing but the thick, cold, damp wall was left behind. She lighted another match. Now there she was sitting under the most magnificent Christmas tree: it was still larger, and more decorated than the one which she had seen through the glass door in the rich merchant's house.

Thousands of lights were burning on the green branches, and gaily-colored pictures, such as she had seen in the shop-windows, looked down upon her. The little maiden stretched out her hands towards them when--the match went out. The lights of the Christmas tree rose higher and higher, she saw them now as stars in heaven; one fell down and formed a long trail of fire.

"Someone is just dead!" said the little girl; for her old grandmother, the only person who had loved her, and who was now no more, had told her, that when a star falls, a soul ascends to God.

She drew another match against the wall: it was again light, and in the lustre there stood the old grandmother, so bright and radiant, so mild, and with such an expression of love.

"Grandmother!" cried the little one. "Oh, take me with you! You go away when the match burns out; you vanish like the warm stove, like the delicious roast goose, and like the magnificent Christmas tree!" And she rubbed the whole bundle of matches quickly against the wall, for she wanted to be quite sure of keeping her grandmother near her. And the matches gave such a brilliant light that it was brighter than at noon-day: never formerly had the grandmother been so beautiful and so tall. She took the little maiden, on her arm, and both flew in brightness and in joy so high, so very high, and then above was neither cold, nor hunger, nor anxiety--they were with God.

But in the corner, at the cold hour of dawn, sat the poor girl, with rosy cheeks and with a smiling mouth, leaning against the wall--frozen to death on the last evening of the old year. Stiff and stark sat the child there with her matches, of which one bundle had been burnt. "She wanted to warm herself," people said. No one had the slightest suspicion of what beautiful things she had seen; no one even dreamed of the splendor in which, with her grandmother she had entered on the joys of a new year.