widgeo.net

Rabu, 25 September 2013

Lego

Bermain bongkar pasang balok warna alias LEGO memang mengasyikkan. Permainan ini tidak mengenal batas usia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa senang bermain LEGO. Asyiknya, permainan ini bisa meningkatkan kreativitas karena bermain LEGO membutuhkan imajinasi dan daya pikir pemainnya. Model tertentu yang diinginkan pemain seperti gedung, hewan, kapal, maupun bentuk lainnya menjadi buah karya yang bisa memacu daya pikir otak.
Lego dimulai waktu Ole Kirk Christiansen membeli bengkel kayu di Billund, Denmark pada tahun 1916. Bengkel itu sebenarnya sudah beroperasi sejak tahun 1895. Suatu hari yang naas di tahun 1924, bengkel itu terbakar. Tanpa kenal menyerah, Kirk membangun kembali bengkelnya. Bengkel Kirk terus berkembang. Tapi namanya usaha, pasi ada surutnya. Itu juga terjadi pada Kirk, pelanggannya mulai berkurang, dan dia hanya mengerjakan proyek-proyek kecil aja. Lama kelamaan, Kirk mulai membuat miniatur produknya untuk membantu dalam hal desain. Nah, dari sinilah dia mulai mencoba membuat mainan.




Pada tahun 1932, Ole Kirk mulai memproduksi mainan seperti celengan, mobil-mobilan, dan rumah-rumahan. Sayangnya bisnis ini gak menguntungkan. Untungnya Kirk tetap membuat furnitur kayu yang pada awalnya memang menjadi sumber pencaharian dia. Yang paling mengunutngkan adalah ketika Kirk membuat mainan yo-yo, sayangnya bisnis ini juga runtuh tiba-tiba. Sisa yo-yo yang ada, digunakan untuk menjadi roda truk mainan buatannya.

Nama Lego sendiri bermula ketika Kirk mengadakan kontes pemilihan nama perusahaan ke anak buahnya. Ada dua pilihan nama, "Legio" (dengan implikasi dari "Legiun mainan") dan "Lego", kontraksi buatan sendiri dari frase Denmark, yang berarti "bermain dengan baik." Kemudian mereka menemukan bahwa "Lego" dapat secara bebas diartikan sebagai "saya mengumpulkan" atau "Aku merakit" dalam bahasa Latin. Akhirnya, nama Lego digunakan karena pengertiannya lebih universal.


Pada saat Perang Dunia ke 2, Denmark mulai mengenal plastik. Hillary Page, dari Kiddicraft Company, mengajukan paten untuk mainan kubus berongga yang bisa disusun dan dilepas satu sama lain. Mainan ini dikenal dengan nama Kiddicraft Selflocking Building Bricks. Pada tahun 1947, Ole Kirk dan anaknya Godtfred mulai membuat mainan yang hampir sama, tapi diberi namaLego Bricks.


Nah, di era modern ini Lego udah banyak dimodifikasi. Kreatifitas orang juga udah makin keren. Lego gak cuma dibentuk dari kubus kecil jadi kubus gede doang, bisa jadi rumah, atau istana.

0 komentar:

Posting Komentar